Beranda

Sabtu, 30 Maret 2019

 Pertanyaan Terkait  Ilustrasi Terkait
Kasih yang Tidak LayakMemasuki Wilayah MusuhKedamaian Sejati;W.w.j.d.Memilih SukacitaNon-hukuman GandaYang Menggantikan KitaApa AdanyaMencari Jalan Keluar;Penyembuhan untuk Para Pengeluh;Kekuatan TindakanSukacita dan KedamaianKitab Pengharapan;Mengapa Aku?Seberapa Berhargakah Anda?Belas Kasih Sang Hakim;Percaya Itu Yakin PenuhAllah Mengasihi Saya?Sesuatu Telah BerubahKisah Si Layang-layang;Membuat Sebuah MahakaryaWaktu untuk BerubahIdentitas Lahir Kembali;Utusan SurgaPekerjaan Siapa?Alat Seperti Apakah Anda?Perbaikan dari Sang AhliKebenaran dan Perdamaian;Apakah Anda Mendengar Tanda?Di Pihak KitaBelas Kasihan dan Upah;Hatiku MenuduhkuKabar Baik;Juruselamat SejatiKesukaan Allah;Seberapa Berharga Anda?Utusan Allah;Menciptakan KedamaianKeputusan Sang AyahSiapakah Anda?Terjebak ArusSemua Bisa Selamat!Memetik Kelopak DaisyMemelihara Hati;Yakinlah!Kasih BapaSiapa yang Memegang Kendali?Pertanyaan Karrie;Penyelinap Pintu MasukBila Kasih Dibalas BenciPengurbanan Khusus;Injil Bagi Setiap OrangTinggalkan Aku!;Kebahagiaan dan ImanKemerdekaan SejatiDi Pihak KitaKasih Manusia Tidak CukupYang Terbaik Akan Tiba;Bajing TanahLepaskan dari Punggungku!Bagian dari Anugerah;Yang Tidak Akan HilangCara yang MisteriusAllah MampuTidak TersembunyiPemberian Terbesar;KebenaranSemua Perlu Yesus;Jawabannya Bisa MenungguAku di Dalam KamuMakna NatalYang Terbesar"saya Juga Melakukannya";Saat Terpenting Dalam HidupDia Mati untuk Saya!Salib dan Mahkota;Setengah MatangSiapakah "setiap Orang" Itu?"retronim"Pengurbanan yang UnikOrang Tua KikirMencari CintaDerita-Nya Demi KitaWarisan AdamKepedihan di KalvariMasih Tertulis di AlkitabBowwowTak Pernah SendirianDilahirkan di Sini!Membawa PengaruhHidup yang IndahBukan Supaya Jadi BaikPelariBintang di JendelaNilai Satu JiwaPersamaan MisteriusPerubahan Hidup Itu MungkinSukacita Karena Satu Orang;Sakit yang HebatDia Mengenal Nama SayaMencari KeabadianSelamat Hari Natal!Kita Butuh KasihFungsi Kenaikan-NyaPertobatan Bagi Semua OrangTerlupakan di Dalam Hadiah;"diledakkan" untuk BerubahBesarnya Kasih AllahTiga Indikasi Waktu;Kebaikan Tak TerdugaWarisan PengampunanHidup yang MengagumkanDilepaskan Oleh Salib;Tak Ada Kasih yang Lebih BesarDi Mana Letak Kebaikannya?Seperti Dia;Kita adalah Pemenang!Mendatangkan KebaikanMengapa Yesus Mati?;Karunia KasihApakah Anda Mengasihi Dunia?Jalan DamaiLebih Baik TerlambatKehidupan yang Berharga;Tujuan JiwaHidup KekalPeriuk Allah;Alasan Kematian-NyaAllah yang Peduli;Bayi Laki-laki
 Gambar Terkait  Himne Terkait  Bahan Lain

Yohanes 3:16

Konteks
3:16 Karena begitu besar kasih y Allah akan dunia ini 1 , sehingga Ia telah mengaruniakan z  Anak-Nya a  yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya b kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. c 

Roma 5:8-10

Konteks
5:8 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, v  ketika kita masih berdosa. 5:9 Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan w oleh darah-Nya, x  kita pasti akan diselamatkan dari murka y  Allah. 5:10Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, z diperdamaikan a  dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya 2 ! b 

Roma 8:32

Konteks
8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya x  sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

2 Korintus 5:19-21

Konteks
5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. r Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. 5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan s  Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; t  dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. u  5:21Dia yang tidak mengenal dosa v  telah dibuat-Nya menjadi dosa 3  karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah 4 . w 

1 Timotius 1:15-16

Konteks
1:15 Perkataan d  ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, e " dan di antara mereka akulah yang paling berdosa. 1:16 Tetapi justru karena itu aku dikasihani, f  agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. g  Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya h  kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal. i 

Minggu, 10 Maret 2019

#BUKAN SEKEDAR MENDENGAR#
+++++++++++++++++++++++

"Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap." (Mat. 13:14).

Ada beberapa kata dalam Bahasa Ibrani yang berbicara tentang kata "mendengar" ini. Di antaranya ada kata, yakni: 'qashab' dan 'azan.'

Kedua kata ini memiliki pengertian harafiah yang mirip, yakni "memberikan telinga" untuk mendengar  dengan memperhatikan. Kedua kata ini juga memberikan pengertian "taat dengan mengambil tindakkan." Artinya, bukan sekedar mendengar, tetapi memperhatikan dengan seksama dan menanggapinya dengan ketaatan dan tindakkan.

Konteks pembicaraan Yesaya adalah kepada kedegilan hati umat Israel, yang berpura tidak tahu atau tidak mendengar dengan melakukan segala dosa yang menyakiti hati TUHAN, Allah. Kemudian Tuhan Yesus kutip firman ini untuk umat pada waktu itu tetapi lebih khusus kepada kemunafikan orang Farisi yang menolak pelayanan Yesus (baca: 12:22-37).

Ingat!
Dosa orang Israel ketika itu yang dicela oleh Yesus adalah: melihat dan mendengar tapi tidak mau percaya dan mengakuinya. Padahal Yesus tampil dengan pribadi yang berbeda, mulai dari lahir dalam keluarga miskin, hidup sederhana (jadi miskin), tapi pengajaran yang penuh mempesona dan melakukan tanda-tanda heran dalam pelayanan-Nya. Tetapi tidak mau mengakui meski melihat dan tidak mengerti atau menangkap dari hati meski mendengar. Atau masuk telinga sebelah, keluar telinga sebelah, tidak menghiraukan.

Artinya, mereka tidak mau menggubris firman Allah, mengabaikan dan menganggapnya tidak penting. Itulah yang menyebabkan mereka tidak mau berbalik kepada TUHAN.

Saudaraku,
Bagaimana dengan kondisi manusia sekarang? Perhatikan ini, kurang lebih ada tiga kelompok orang, yang berkaitan dengan mendengar, yang bisa kita ketemu, yaitu, Pertama: orang yang mendengar dan memperhatikan lalu menanggapinya dengan ketaatan; Kedua: orang yang mendengar tetapi setelah itu lupa apa yang didengarnya; Ketiga: orang yang sama sekali tidak mau menghiraukan meski mendengar; 

Bagaimana cara menilainya? Cara yang paling muda untuk menilainya adalah pada waktu kita sedang mendengarkan firman Allah dalam ibadah. Apakah kita antusias mendengarkan firman Tuhan karena membutuhkan petunjuk hidup baru? Atau kita hanya mendengar lalu lupa ketika keluar di pintu gereja? Atau kita lebih asyik main handphone dengan hiraukan firman Allah? Atau lebih suka mendengar warta jemaat dari pada firman Allah?

Kita termasuk tipe orang seperti apa di dalam mendengar? Di sekeliling kita, termasuk tipe orang seperti apa di dalam mendegar!?

Saudaraku,
Jadilah pribadi yang bukan sekedar mendengar, tapi hiduplah selalu dalam ketaatan dan tindakkan sebagai aksi dari pendengaran akan firman Allah.

Shalom! Happy Sunday, Jesus bless!
@_nehemiyahfamilynews

Jumat, 08 Maret 2019

#BENIH KEPERCAYAAN#

"Tetapi Barnabas menerima dia dan membawanya kepada rasul-rasul dan menceriterakan kepada mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia dan bagaimana keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus." (Kis. 9:27).

Semua orang pasti butuh kepercayaan, sehingga perlu dipercaya. Dan besar kemungkinan, bahwa kebaikan dalam dirinya akan bertumbuh jika ia dipercayai.

Kita pasti kagum kepada sosok penginjil terbesar sepanjang sejarah, yakni rasul Paulus. Tetapi jangan lupa, pada awal Paulus menjadi penginjil, Barnabas memiliki peran penting yaitu Barnabas percaya kepada Paulus dengan pemberitaannya. Sementara itu para murid yang lain tidak percaya atau ragu kepada Paulus dengan sosok Saulus. Para rasul lain ragu dan takut kepada Paulus dengan mengingat sepak terjangnya di masa silam. 

Tetapi dengan berbekal kepercayaan Baranabas, Saulus yang disebut Paulus ini giat meyakinkan orang akan pertobatannya dan terus bersaksi bagi Kristus Yesus. Yang akhirnya kita kenal hari ini dengan nama rasul Paulus.

Saudaraku,
Semua hubungan baik berlandaskan pada kepercayaan. Suasana kerja yang baik dibangun di atas kepercayaan. Prestasi bertumbuh karena ada kepercayaan. Pelayanan yang berbuah memerlukan sikap saling percaya.

Apakah Anda sudah menanamkan benih kepercayaan kepada keluarga, teman sekolah, teman kerja, teman gereja, dan masyarakat dalam diri Anda?

Ingat saudara!
Jika Anda ingin dipercayai orang, maka Anda harus memulai menanamkan benih kepercayaan di dalam diri Anda.

Benar pernyataan ini:
 "orang yang dipercayai dengan cara yang benar akan menjadi orang yang dapat dipercaya."
 _Abraham Lincoln_

Shalom!
@_nehemiyahfamilynews

Minggu, 03 Maret 2019

#BUKAN MENYENANGKAN MANUSIA#
++++++++++++++++++++++++++++
"Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita." (1 Tes. 2:4).

Sesungguhnya kita tidak layak menerima kepercayaan Tuhan untuk memberitakan Injil; tetapi jika kepercayaan itu kita sudah terima, maka kita harus mengerjakannya dengan sepenuh hati. Sebab perintah-Nya hanya satu, yakni: "Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran." (2 Tim. 4:2).

Dalam memberitakan Injil, hendaknya memiliki motivasi yang benar yaitu menyenangkan hati Tuhan, bukan menyenangkan hati manusia. Sebaiknya perlu adanya kesadaran, bahwa dirinya dipilih dan dipanggil Allah dari pendosa menjadi pemberitaan Injil setelah dikuduskan dan dibenarkan. Dengan demikian, dirinya ada hanya untuk menyenangkan Allah seluruh kehidupan dirinya. Dan inilah yang dilakukan rasul Paulus, yakni:
"Karena kami tidak pernah bermulut manis — hal itu kamu ketahui — dan tidak pernah mempunyai maksud loba yang tersembunyi — Allah adalah saksi --
juga tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus." (1 Tes. 2:5-6).

Sungguh murni motivasi pemberitahuan Injil zaman dahulu; mereka mengesampingkan kepentingan pribadi dan mengutamakan kepentingan Allah. Mereka mempersembahkan segala pujian, hormat dan kemuliaan hanya bagi Allah saja.

Saudaraku,
Pelayan Tuhan, dan para gembala jemaat saat ini perlu mengikuti jejak pendahulunya. Mereka menyenangkan hati Allah dengan hidup sederhana, dilandasi dengan motivasi yang benar, dan mempersembahkan yang terbaik atas hidupnya yaitu pujian, hormat dan kemuliaan bagi Allah. Apapun bentuk pelayanan kita, biarlah kita lakukan dengan semangat menyala-nyala tanpa ada motivasi lain atau tendensi mencari nama dan popularitas diri sendiri. Sebab Kristus saja yang harus ditinggikan dan salib-Nya saja yang harus kita beritakan!

Jangan menggemakan dan memberitakan kehebatan dan kepintaran kita sehingga kita lupa bersaksi tentang pekerjaan dan keajaiban Tuhan. Jangan sampai kita silau harta sehingga Tuhan tidak lagi menjadi fokus utama dalam pelayanan kita. Jangan hanya memberitakan perkara-perkara yang menyedapkan telinga sehingga orang menyukai pelayanan kita. Rasul Paulus juga tidak menyayangkan jerih payah dan tenaganya  untuk mencukupi kebutuhan dirinya agar tidak memberatkan orang-orang yang dilayaninya.

$halom!
Pdt. Lenis Kogoya
#MAKSUD SEJARAH#
------------------------------------
"Lalu Yosua memanggil kedua belas orang yang ditetapkannya dari orang Israel itu, seorang dari tiap-tiap suku,

dan Yosua berkata kepada mereka: "Menyeberanglah di depan tabut TUHAN, Allahmu, ke tengah-tengah sungai Yordan, dan angkatlah masing-masing sebuah batu ke atas bahumu, menurut bilangan suku orang Israel,

supaya ini menjadi tanda di tengah-tengah kamu. Jika anak-anakmu bertanya di kemudian hari: Apakah artinya batu-batu ini bagi kamu?

maka haruslah kamu katakan kepada mereka: Bahwa air sungai Yordan terputus di depan tabut perjanjian TUHAN; ketika tabut itu menyeberangi sungai Yordan, air sungai Yordan itu terputus. Sebab itu batu-batu ini akan menjadi tanda peringatan bagi orang Israel untuk selama-lamanya." (Yosua 5:4-7).

Yosua adalah representasi generasi lama yang memimpin generasi baru, yang dipercayakan Tuhan melalui Musa, hamba-Nya untuk melanjutkan misi Allah. Misi Allah yang diberikan kepada Musa adalah untuk menggenapi janji Allah kepada Abram, leluhur mereka, yakni merebut dan menduduki tanah Kanaan. Yosua mampu membawa bangsa yang tegar tengkuk dan kepala batu ini dengan baik dan sempurna, sebab selalu percaya, berpaut dan taat kepada perintah TUHAN, Allah Abram, leluhurnya.

Generasinya baru, tantangan kepemimpinannya beda dengan masa kepemimpinan Musa dan orang-orang seangkatan dengan dia sudah tiada kecuali Kaleb. Tetapi dia memimpin umat dengan baik sampai memasuki Tanah Perjanjian, dan Allah dipermuliakan di dalam kepemimpinannya.  Hal ini perlu menjadi pelajaran baik bagi para generasi lama yang masih menjadi pemimpin kepada generasi baru, tantangan yang berbeda dengan tidak mengandalkan pengalaman saja.

Satu peristiwa agung yang dilakukan Tuhan di awal karier Yosua adalah "mengeringkan sungai Yordan" untuk menyeberangi hampir 40.000 orang Israel. Dan dicatat sebagai fakta sejarah sebagai pengingat kedahsyatan dan kehebatan kuasa TUHAN kepada generasi kemudian dengan meletakan "dua belas batu peringatan."

Saudaraku,
Setiap orang memiliki sejarahnya masing-masing yang harus diingat dan dicatatan baik oleh dirinya sebagai pelaku maupun oleh pengamat sejarah dan penerus karya dengan apa adanya. Maksudnya adalah bukan saja untuk mendokumentasikan karya tersebut melainkan juga untuk fungsi motivasi atau membangkitkan spirit tersendiri di dalam mengembangkan dan melakukan karya-karya lain di dalam kehidupan ini. Sekecil apapun karya kita harus selalu menjadi perhatian dengan catatan dan ingatan demi kepentingan pembejaran generasi selanjutnya agar diberi motivasi dan memuliakan Allah.

Ingat!
Di dalam berbicara tentang sejarah, umumnya dikenal ada empat pihak, yakni: pelaku sejarah, penerus atau penikmat sejarah, korban sejarah dan pengamat sejarah. Peran penting dalam mencatat semua peristiwa ini adalah oleh pihak pengamat sejarah. Pengamat sejarah adalah bisa oleh pelaku sejarah langsung tetapi oleh pengamat lain melalui usaha penelusuran sejarah. Dan di dalam mereview ulang sejarah oleh pengamat, biasanya selalu dekat dengan kepentingan penulis atau penguasa atau kepentingan lain, sehingga seringkali menghilangkan fakta dan kebenaran. Dengan demikian, terjadi kegagalan di dalam dua tujuan mulia di atas.

Shalom!
@_nehemiyahfamilynews

Jumat, 01 Maret 2019

#BUKAN MENYENANGKAN MANUSIA#
++++++++++++++++++++++++++++
"Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita." (1 Tes. 2:4).

Sesungguhnya kita tidak layak menerima kepercayaan Tuhan untuk memberitakan Injil; tetapi jika kepercayaan itu kita sudah terima, maka kita harus mengerjakannya dengan sepenuh hati. Sebab perintah-Nya hanya satu, yakni: "Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran." (2 Tim. 4:2).

Dalam memberitakan Injil, milikilah motivasi yang benar yaitu menyilakan hati Tuhan, bukan manusia. Dan inilah yang dilakukan rasul Paulus, yakni:
"Karena kami tidak pernah bermulut manis — hal itu kamu ketahui — dan tidak pernah mempunyai maksud loba yang tersembunyi — Allah adalah saksi --
juga tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus." (1 Tes. 2:5-6). Sungguh murni motivasi pemberitahuan Injil zaman dahulu; mereka mengesampingkan kepentingan pribadi, segala pujian, hormat dan kemuliaan hanya bagi Allah saja.

Pelayan Tuhan, dan para gembala jemaat saat ini perlu mengikuti jejak pendahulunya. Apapun bentuk pelayanan kita, biarlah kita lakukan dengan semangat menyala-nyala tanpa ada motivasi lain atau tendensi mencari nama dan popularitas diri sendiri. Sebab Kristus saja yang harus ditinggikan dan salib-Nya saja yang harus kita beritakan! Jangan menggemakan dan memberitakan kehebatan dan kepintaran kita sehingga kita lupa bersaksi tentang pekerjaan dan keajaiban Tuhan. Jangan sampai kita silau harta sehingga Tuhan tidak lagi menjadi fokus utama dalam pelayanan kita. Jangan hanya memberitakan perkara-perkara yang menyesalkan telinga sehingga orang menyukai pelayanan kita. Rasul Paulus juga tidak menyayangkan jerih payah dan tenaganya  untuk mencukupi kebutuhan dirinya agar tidak memberatkan orang-orang yang dilayaninya.

$halom!
@LK_anamenews

Selasa, 19 Februari 2019

#SAYA SUKA YESUS ANDA#
-----------------------------------------------------------

"sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan." (Kis. 2:47).

Mahatma Gandhi adalah tokoh terkenal dari India, yg memiliki banyak pandangan, yg sebagian besar berasal dari ajaran Tuhan Yesus. Meski demikian, sampai matinya, Gandhi tidak pernah menjadi orang Kristen.

Pada suatu hari, Stanley Jones, seorang Misionaris berkesempatan bertemu Gandhi dan bertanya: "Anda sering mengutip kata-kata Yesus, tapi mengapa Anda sangat keras menolak untuk menjadi pengikut Yesus?"  Jawaban Gandhi sangat mengejutkan sang misionaris ini sekaligus menemplak semua orang Kristen di dunia, yakni: "saya tidak pernah menolak Yesus. Saya suka Yesus Anda. Tapi saya tidak suka dengan orang Kristen Anda. Jika Kristen benar-benar hidup menurut ajaran Yesus, seperti yg diajarkan dalam Alkitab, seluruh India sudah menjadi Kristen hari ini," jawab Gandhi.

Saudaraku,
Seringkali kita tidak benar-benar hidup sesuai ajaran Tuhan Yesus. Kita cukup bangga dikenal sebagai orang Kristen, bangga dengan menggunakan semua atribut gereja. Kita merasa cukup dengan setiap hari Minggu kitabrajin ke gereja, bahkan merasa cukup dengan melayani Tuhan dan memiliki kedudukan di gereja. Padahal dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa manifestasikan Kristus di dalam hidup kita. Akibatnya, hidup bukan menjadi berkat bagi dunia ini, tapi justru menjadi batu sandungan bagi mereka. Sejujurnya, ada begitu banyak orang yang mengalami kondisi seperti Gandhi di sekitar kita, yakni "saya suka Yesus Anda, tapi saya tidak suka dengan orang Kristen Anda."

Padahal seharusnya, orang Kristen tidak usah bekerja keras, perlu uang besar, program banyak untuk penginjilan. Sebab sesungguhnya di dalam dirinya ada kekuatan daya tarik secara alamiah, yaitu apabila kita benar-benar hidup sesuai ajaran Tuhan Yesus.

Mengapa gereja mula-mula berkembang sedemikian pesat di tengah-tengah penganiayaan dan penderitaan? Ada penjelasan singkat dalam Alkitab, yakni: "Dan mereka disukai semua orang."

Pertanyaan bagi kita: "Mengapa mereka disukai semua orang?"

Shalom!
@_nehemiyahfamilynews

Minggu, 17 Februari 2019

#MENYATAKAN KEBENARAN DENGAN APA ADANYA#
-----------------------------------------------------------

"Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah" (2 Kor. 4:2).

Bersuara itu mudah dan setiap orang bisa melakukannya, tetapi menyuarakan apagi melakukan kebenaran itu menjadi hal yang sulit dan menjadi relatif. Lebih mudah memberi pujian palsu dibandingkan dengan menyampaikan hal yang jujur dan apa adanya. Sebaliknya menyampaikan kebenaran justru akan dibenci.

Ingat!
Tuhan mengalami hal itu. Jika Dia mau, Tuhan Yesus bisa saja mengambil hati para ahli Taurat dan orang Farisi dengan kata-kata yang menyenangkan dan indah di telinga mereka, agar ia bisa diterima di kelompok yang paling bergengsi dalam budaya Yahudi itu. Tetapi ternyata tidak! Yesus membiarkan diri dibenci, dihujat, ditolak sampai dieksekusi mati oleh permainan intelektual tinggi para pemimpin agama. Semuanya itu dilakukan Tuhan Yesus demi memperjuangkan dan pembuktian kebenaran sejati dalam diri-Nya, yakni misi penyelamatan manusia dari kutuk dosa.

Saudaraku,
Hidup apa adanya dengan Firman Allah dan menyatakan kebenaran apa adanya adalah tindakkan yang langka dan seolah mendatangkan kecelakaan di zaman ini. Sebaliknya justru semangatnya adalah tindakkan kompromi, sehingga kekristenan menjadi sesuatu yang biasa dan firman Allah kehilangan kuasa atas gereja. Aktivitas gereja menjadi kegiatan biasa yang tak berkekuatan Roh. Ini adalah salah pekerjaan dan serangan Iblis yang gencar pada zaman ini untuk melemahkan misi gereja.

Bagaimana dengan relasi kehidupan kekristenan setiap kita kepada Tuhan sekarang?

Shalom!
@nemeiyahfamilynews

Jumat, 15 Februari 2019

#BEDA ORIENTASI#
=================
"Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.

Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging — karena keduanya bertentangan — sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki." (Gal. 5:16-17).

Pada saat kita dilahirkan kembali secara roh oleh kepercayaan dan pengenalan pribadi kepada Kristus Yesus di dalam kehidupan ini, maka secara otomatis kita telah menjadi ciptaan baru ketika itu juga. Jika dulu kita berorientasi pada keinginan-keinginan daging, maka kini orientasinya berada pada hal-hal rohani. Sebab kita telah sadar bahwa keinginan daging seperti: iri, dengki, dendam, gengsi, tamak, ego, garang, angkuh, congkak, dan sebagainya itu membawa permusuhan, perselisihan dan pemisahan.

Saudaraku,
Perbedaan pikiran, perbedaan wawasan/pengetahuan, dan perbedaan pendapat itu adalah hal wajar dan sebuah keunikan yang harus dipelihara untuk memajukan sebuah organisasi atau lembaga. Perbedaan ini menyebabkan kita hidup dan bertumbuh. Sebagai orientasi kita satu, yakni mengembangkan kerajaan Allah di dunia di mana kita tinggal.

Tetapi sebaliknya, yakni perbedaan orientasi hidup inilah yang menjadi perbedaan mendasar  antara orang percaya dengan mereka yang belum mengenal kebenaran Tuhan. Dan jangan sampai perbedaan orientasi itu terdapat di dalam komunitas Kristen yang mengaku "sungguh-sungguh telah lahir baru".

Ingat!
Mari, kita renungkan kembali kehidupan yang kita jalani sepanjang hidup ini. Sudahkan kehidupan kita sebagai orang percaya telah menghasilkan buah Roh? Bagaimana keadaan kita, tampilkanlah siapa kita agar orang lain melihat bahwa kita adalah ciptaan baru di dalam Tuhan!

Shalom!
Happy today, Jesus Bless!
@LK
=MENINABOBOKAN=
======================

Lihat Kisah dan Fakta Sejarah Gereja:
+++++++++++++++++++++++++++++

Salah satu tujuan wisata utama yang ditawarkan oleh pemerintah Itali adalah Colosseum, yakni sebuah peninggalan bersejarah berupa gedung pertunjukkan yang besar yang berbentuk elips atau stadion LE. Colosseum ini bisa menampung 50.000 penonton dengan menyuguhkan berbagai macam pertunjukkan yang menghibur. Salah satu diantaranya adalah pertandingan para gladiator.

Colosseum juga sering dipakai untuk dibakar hidup-hidup para tokoh iman dalam sejarah gereja. Banyak korban orang Kristen yang mempertahankan iman dan dipertontonkan kepada rakyat seluruh wilayah pemerintahan kekaisaran Romawi.

Meski demikian, sesungguhnya tidak demikian bagi Kaisar Romawi. Secara politis, Colosseum merupakan alat politik untuk menstabilkan dan mengurangi gejolak rakyat. Bagi pemerintah Romawi, hanya dipakai 2 cara untuk menstabilkan politik, yaitu "rakyat harus dibuat kenyang dan rakyat harus diberi hiburan." Dua hal ini membuat rakyat terlena atau dininabobokan dan rakyat merasa bahwa kekaisaran Romawi adalah pemerintahan yang sangat bagus. Dan hal itu tidak hanya oleh rakyat Itali tetapi oleh seluruh rakyat pemerintahan Romawi. Jadi, Kaisar Romawi memang benar-benar cerdik dalam meninabobokan rakyatnya.

Saudaraku,
Strategi yang sama dipakai oleh Iblis untuk menjatuhkan dan mematikan peran gereja di dalam melaksanakan misinya. Cara yang dipakai Iblis untuk menyerang kita bukanlah dengan cara frontal, melainkan cara yang sangat halus dan lrmbut, bahkan kita sendiri kadang kala tidak merasa bahwa kita kita sedang diserang. Ada kalanya iblis menggunakan strategi yang sama, yakni orang Kristen dibuat kenyang dengan berkat-berkat dan harus diberi hiburan. Artinya, kita dikondisikan untuk untuk berada dalam situasi yang benar-benar nyaman.

Jadi saudara,
Jika kita belajar dari sejarah gereja, maka kita mngetahui bahwa strategi yang dipakai Iblis itu pernah sukses di abad pertengahan. Gereja benar-benar dininabobokan, tidak berkembang secara dinamis, dan justru menjadi pusat kemampanan dan kenyamanan. Inilah masa yang sering disebut dalam sejarah gereja dengan "masa kegelapan."

Belajar dari hal ini, gereja sekarang dan sebagai orang Kristen harus perlu waspada terhadap segala bentuk strategi Iblis untuk menjatuhkan kita. Jangan biarkan berkat jasmani, kejayaan, kedudukan, keberhasilan dan hiburan meninabobokan kita. Jangan sampai kita puas dan melupakan tugas dan panggilan kita.

Perlu dievaluasi kembali kehidupan rohani kita. Perlu juga direvitalisasi semua program dan strategi misi kita. Jangan berhenti pada keindahan susunan kata-kata pada kertas dan jangan juga terjebak pada konsep-konsep atau teori-teori dan cara-cara misi yang tidak sesuai dengan iklim Gereja Injili Di Indonesia. Hai.... GIDI, kembalilah kepada keaslian, semangat dan kejayaan misi GIIJ untuk temukan spiritnya demi efektivitas misi.

SELAMAT ULANG TAHUN GIDI KE 56 TAHUN PADA TAHUN 2019. JAYALAH GEREJAKU DAN MANTAPKALAH LANGKAHMU SEBAB MISI BELUM SELESAI.
------------------------------------------------------------------------
PDT. LENIS KOGOYA BERSAMA KELUARGA
TUHAN YESUS MEMBERKATI.

Kamis, 14 Februari 2019

#BUKAN PEKERJA BIASA#
======================

Yusuf pernah bekerja di tengah kondisi yang cukup tidak menyenangkan bahkan di bawa kekerasan, ketidakadilan, dan korban sampai dia menjadi budak. Menjadi budak bukan sebagai impian dan pilihan pekerjaan dia, tetapi tercipta sebuah kondisi sedemikian rupa sehingga dia bekerja sebagai budak. Menjadi budak memang tidak menyenangkan dan tidak disukai sebagai sebuah pekerjaan termasuk hanya mendengar istilah budak.

Ada 2 pilihan di dalam menjadi budak, yakni: menjadi sekedar budak atau menjadi budak yang baik. Di dalam kondisi yang sulit ini, sebagai anak Allah, Yusuf menjadi pribadi dan budak yang baik. Dia menaruh segala kapasitas di dalam bekerja sebagai budak dan bekerja secara sungguh-sungguh untuk menghasilkan hasil yang baik bagi Tuhan bukan bagi majikannya.

Itulah sebabnya "Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi orang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya" (Kej. 39:2). Bahkan dikatakan "Tuhan menyertai Yusuf" (ay. 2-3). Akhirnya Tuhan menjadikan Yusuf menjadi budak yang tidak biasa atau bukan sekedar budak, ia menjadi budak yang "berkuasa" (ay. 4-5).

Dalam izin Allah, ia akhirnya menjadi narapidana yaitu kondisi kembali menjadi budak. Tetapi Tuhan tetap menyertai Yusuf sehingga ia menjadi narapida yang tidak biasa, yaitu narapidana yang "berkuasa" (ay. 21-23).

Yusuf terus mengalami kondisi yang tidak menyenangkan mulai dari keluarganya atau para seniornya dengan iri dan gengsinya atas hubungan ayahnya dengan dia, Yusuf dijadikan alat dagangan dengan nilai budak, Yusuf menjadi korban kekuasaan, dan bahkan Yusuf ditipu sebagai balas kebaikan oleh juru minum raja Firaun di penjara.

Tetapi TUHAN memampukan dia untuk menjalani ini semua tanpa sungut dan menuntut haknya. Yusuf tetap menyerahkan semua persoalan ini kepada Tuhan. Dan menjalani semua hal dengan sukacita dan fokus pada kondisinya. Akhirnya, Yusuf menjadi bukan budak biasa, bukan narapidana biasa, dan bukan pekerja biasa. Puji Tuhan!

Saudaraku,
Apa pekerjaan Anda sekarang? Apa masalah Anda sekarang? Bagaimana Anda bersikap dalam semua situasi Anda? Belajarlah prinsip dan pelajaran dari pengalaman Yusuf untuk menuju keberhasilan yang sejati untuk kemuliaan Allah di dalam Anda.

Shalom!
@LK_anamenews

Rabu, 13 Februari 2019

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI TANAH PAPUA BELUM MENYENTUH KARAKTERISTIK OAP
==============================
Secara universal, penyelenggaraan pendidikan di jagat Papua masih belum mendarat dalam konteks masyarakat asli sehingga secara kuantitas terlihat ada sejumlah lulusan, sejumlah lembaga pendidikan baik secara formal maupun non formal, ada sejumlah aktivitas guru dan siswa. Tetapi outputnya belum menjawab masalah dan tantangan yang ada.

Misalnya: Gerakan positif dalam menjawab tantangan jaman selalu mendapat tantangan internal bahkan bahkan dianggap mengganggu   dengan kultur lama. Pada hal secara prinsip tidak. Justru penyelenggaraan  pendidikan hari ini adalah harus melakukan gerakan "menjadi tulus seperti merpati dan cerdik seperti ular" dengan cara mengubah pola sesuai zaman tanpa melawan prinsip.

Faktanya justru bukan ditekan atau meminimalisir kejahatan dan masalah, malah masalah terus meningkat dan semakin menjadi-jadi. Bahkan mengalami kemajuan luar biasa di dunia kejatahan dibanding dengan kebaikan dan kebenaran. Injil seperti tidak berdaya alias kehilangan kekuatan akibat sirna atau redupnya kesaksian orang percaya sebagai Injil ke lima atau Injil berjalan di dalam tantangan perkembangan dan kemajuan zaman.

Saya berharap agar:

1. Gereja harus sadar  secara sungguh-sungguh tentang ARTI, MAKSUD dan ESENSI Gereja baik secara organisasi dan secara Teologis sehingga bisa dibedakan di dalam realisasinya;

2. Gereja harus keluar dari wilayah dan kulturnya untuk melihat keadaan dunia nyata, sehingga misinya dapat diterjemahkan dan Injil dapat diaktualisasikan dengan pendekatan dan metode sesuai zaman;

3. Susunan dan Pelaksanaan  program-program gereja harus sesuai tuntutan zaman, sehingga harus merasa butuh atau perlu input-input dari segenap elemen jemaat yang merasakan dampak langsung dari tantangan zaman itu;

4. Gereja harus menghindari kesan-kesan seperti: praktek-praktek asal jadi, asal bapak senang, sesama kelompok, yang sebenar penyakit dan tumor ganas yang mematikan atau melumpukan mesin organisasi;

5. Gereja harus menghilangkan dan atau merubah paradigmanya yakni seperti: "orang yang berbeda pendapat dan berbeda suku, ras, agama selalu dianggap jahat," sebab hal ini bukan dan tidak sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus sebagai Pendiri dan Kepala Gereja itu sendiri;

6. Syafaat Tuhan Yesus dalam Yohanes pasal 17 itu perlu direnungkan dan diimplementasikan secara benar, yang dimulai oleh puncuk kepemimpinan hingga pada jemaat (bukan asal konsep dan bulan juga asal program), sebab doa itu merupakan isi hati dan maksud Bapa bagi gereja-Nya hendak dirikan kelak, sehingga setiap kelompok yang mengaku gereja perlu diwujudnyatakan secara sungguh-sungguh;

7. Dan banyak lagi hal yang harus diperhatikan dan dievaluasi oleh gereja agar "Injil adalah kekuatan Allah" itu benar-benar berakar di dalam hati setiap orang terutama OAP sehingga Papua benar-benar terwujud sebagai tanah damai.

KESIMPULAN SAYA:
Perlu dilakukan evaluasi secara total pelaksanaan pendidikan di tanah Papua terutama di dalam Pendidikan Kristen. Maksudnya adalah supaya melihat fakta dan menilai kembali pelaksanaan Pendidikan selama 164 tahun ini dengan klasifikasi evaluasi:
- Pelaksanaan pendidikan pada 05 Februari 1855 hingga kembalinya Irian Barat ke pangkuan pertiwi;
- Pelaksanaan pendidikan pada kembalinya pangkuan ke Pertiwi hingga tumbangnya Orde Baru;
- Pelaksanaan pendidikan pada tumbangnya Orde Baru hingga tahun 2000;
- Pelaksanaan pendidikan pada tahun 2000 hingga 2018 ini;

Sebab terkesan pelaksanaan pendidikan Kristen di tanah Papua akhir-akhir ini seperti belum mendarat dengan adanya tantangan dan perkembangan zaman, dengan banyaknya regulasi yang tak akomodir kondisi pendidikan dan orang Papua. Artinya menguras banyak tenaga, banyak biaya, banyak pikiran dan bekerja keras tanpa hasil atau sia-sia.

Shalom!
@LK_anamenews
BERITAKAN INJIL ITU
=======================
Sebuah badan misi yang meneliti pertumbuhan gereja menunjukkan sebuah kenyataan bahwa sejak tahun 1970 hingga sekarang ini pertumbuhan mengalami kemandekan dan dalam posisi stagnan. Pada tahun 1970, jumlah penganut Kristen adalah 30% dari jumlah populasi dunia. Pada tahun 2000 an, jumlah penganut agama Kristen masih 30%. Di beberapa negara jumlah populasi orang Kristen meningkat, namun di negara-negara Eropa justru kekristenan merosot tajam. Bahkan ada satu fenomena yang menyedihkan yaitu pertumbuhannya terjadi di kelompok non religius, yakni sebuah kelompok yang tidak lagi tertarik dengan Tuhan maupun dengan agama.

Pada tahun 1900, kelompok non religius hanya terdapat 0,2% dari jumpah populasi dunia, pada tahun 2000 sudah mencapai 17,1%. Artinya agama dan Tuhan sudah mulai ditinggalkan, sebagai gantinya dengan manusia menjadi diri sendiri atau menjadi pusat perhatian sebagai allah.

Lembaga-lembaga Kristen di dunia pun telah menunjukkan angkah dan jumlah orang Kristen yang signifikan. Misalnya, seperempat dari penduduk dunia adalah orang Kristen. Artinya, jumlah yang bukan sedikit. Tetapi pertanyaannya adalah mengapa pertumbuhan populasi non religius meningkat secara signifikan atau tidak ditelan?

Apakah kita harus bekerja untuk memperbanyak jumlah orang Kristen, tanpa menunjukkan kualitas hidup Kristen memberi dampak?

Saudaraku,
Fakta ini menunjukkan kepada kita, bahwa amanat agung Tuhan Yesus Kristus, yaitu "menjadikan sekalian suku dan bangsa murid Kristus" tidak menjadi tugas pokok dan hanya dijalankan dengan biasa-biasa saja. Sebab kelihatan banyak program gereja yang tersusun indah, didukung dengan sumbangan dana yang signifikan dan terjadi pengurusan para utusan Injil dengan selebrasi yang hebat yang disaksikan oleh jemaat dan Iblis dihadapan Allah. Lalu bagaimana dengan jumlah dan kualitas hidup orang percaya kepada dunia.

Saudaraku,
Pekerjaan pemberitaan Injil adalah tugas dan pekerjaan setiap orang yang sudah percaya Yesus. Dan perintah utama adalah "pergi" dan bukan tunggu seperti orang Israel. Artinya ada aksi orang Kristen agar ada reaksi pendengar untuk menerima pemberitaan itu. Tugas ini bukan tugas kelompok tetapi tugas individu orang percaya. Tugas kita memberitakan firman dalam segala keadaan.

Ingat Firman ini:
"Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran." (2 Tim. 4:2).

Shalom!
@LK_anamenews
#LE SEBAGAI REPRESENTASE MASYARAKAT ASLI PAPUA#

@LK_anamenews
==========================


Mandiri dan Sejahtera yang berkeadilan adalah sebuah visi yang diturunkan oleh Sang Khalik bagi segenap rakyat asli Papua. Dan spirit yang kuat di dalam melahirkan visi adalah semangat "kasih menembus perbedaan" bagi setiap insan di tanah Papua. Artinya, orang asli Papua tidak lagi terus bergantung dan bersandar kepada orang lain. Tetapi sudah harus bangkit dari ketertinggalan, mandiri tanpa bergantung kepada orang lain sehingga OAP menikmati kesejahteraan  seperti masyarakat Indonesia yang lain yang disebut berkeadilan.

Visi ini telah dikerjakan selama 5 (lima) tahun yang lalu dengan sejumlah kebijakan dan terobosan di bidang birokrasi, politik, ekonomi, kesehatan, pendidikan dan infrastruktur yang nyata. Namun demikian, orang asli Papua masih menginginkan LE dan KT untuk dikerjakan lebih lagi sehingga diberi kesempatan kedua, yang disebut LUKMEN jilid ll.

Dengan melihat Realitas perubahan  di tanah Papua, LE dalah simbol dan representasi keberadaan orang asli Papua. Seperti apa Indonesia mau mengenal OAP, maka cukup melihat dan mengenal kekhasan dan keaslian kehidupan LE sebagai gaya orang Papua. Bicara apa adanya, hidup apa adanya, berpikir apa adanya, tinggal apa adanya.

Dalam sudut pandang iman orang Papua, bahwa LE dan KT adalah figur-figur yang "dilahirkan oleh Allah, diproses oleh Allah, dihadirkan oleh Allah" untuk mengangkat harkat dan martabat OAP, yang selama ini dikorbankan dan dibisukan oleh kepentingan orang lain. Kedua figur ini dihadirkan pada waktu yang tepat oleh Allah sendiri.

Anda Salah:
Sebab mereka dipandang dan dianggap seperti kebanyakan orang yang lain. Mereka dilawan, dicurigai, bahkan dipolitisasi dengan kepentingan dan motivasi yang lain. Padahal mereka ada di pihak El Shaday, yang sesungguhnya tidak satupun kuasa bisa menghalangi mereka.

Terlepas dari persoalan politik, Orang Papua (OP) dan Orang Asli Papua (OAP) perlu sadar, bahwa kondisi dan realitas Papua 5 tahun terakhir ini berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Banyak kebijakan dan trobosan, bahkan mengangkat banyak isu-isu esensial Papua yang selama ini terpendam. Pelayanan kepemimpinan LE dan KT sungguh holistik untuk berbicara tentang soal Papua secara adil dan jujur.

Jadi, sebagai salah satu putra daerah Papua, saya percaya bahwa Sesungguhnya Allah hadirkan:

# LE sebagai Yusuf masa kini; Maksudnya adalah supaya dia menyediakan dan memberi makan OAP dari hasil bumi tanah dengan segala management dan strategi atau program tepat sasaran. Sebab selama ini OAP lapar di rumah sendiri, miskin di  tanahnya sendiri, tinggal bodoh di negerinya sendiri, dan tinggal sakit di tempat sendiri. Jadi LE adalah Yusuf zaman now seperti Yusuf di zaman lalu;

# LE sebagai Nehemiyah masa kini; Maksudnya adalah supaya membangun unsur-unsur keaslian Papua yang sudah diruntuhkan. LE dihadirkan tepat pada waktunya untuk membangun tembok Adat-istiadat, budaya, bahasa, rasa persaudaraan, bahkan tembok iman yang menjadi reruntuhan dengan berbagai perkembangan dan perubahan zaman. LE membangun dengan strategi dan langkah-langkah yang sangat baik. Jadi, LE adalah Nehemiyah zaman now membangun dan menjaga tanah Papua seperti  Nehemiyah zaman lalu;

# LE sebagai Daniel masa kini; Maksudnya adalah supaya mempertahankan iman yang sejati dari berbagai sajian dan pilihan dunia ini. Sebab terdapat sejumlah peluang dan tawaran dunia yang kelihatannya baik dan menarik. Di sinilah LE harus mempertahankan iman dan keyakinan OAP dari segala bentuk ancaman, tantangan dan masalah di Papua. Sebab memang tanpa mempertahankan iman, makansia-sialah kita membangun dan mempertahankan reputasi Papua sebagai tanah damai. Jadi LE adalah Daniel di zaman now untuk mempertahankan iman seperti Daniel di zaman lalu.

Ingat!
Tindakan tanpa pembuktian fakta adalah pelanggaran dan praktek politisasi,  bahkan bentuk intimidasi oknum-oknum pejabat negara. Di sinilah harga diri bangsa dijatuhkan dengan praktek dan permainan buruk di mata orang Papua dan di mata dunia.

Dengan demikian, hendak saya tegaskan di sini, bahwa wajar dan memang harus mendapat dukungan dan kawalan apabila LE diintimidasi dan dipolitisasi oleh pihak-pihak lain. Sebab hal itu sama dengan membunuh orang Papua secara karakter dan membatasi kemerdekaan Papua dari segala penindasan seperti yang ada selama ini di Papua. Ingat, LE dan KT adalah representasi orang asli Papua.

#Save LE dan Save Papua#

Selasa, 01 Januari 2019

HANYA KARENA TUHAN

HANYA KARENA TUHAN
Engkau Bukanlah Yang Terkecil


"Dan engkau, Bethlehem di tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.” (Mat. 2:6).

Tentu masih banyak ada kota kecil atau daerah kecil lain yang tersebar di wilayah negara ini. Daerah atau kota kecil umumnya tidak diperhitungkan oleh para investor atau pengusaha; juga bukan menjadi tempat tujuan para perantau yang mencari pekerjaan; juga bukan tujuan orang-orang muda untuk mendapatkan ilmu. Kota kecil biasanya menjadi wilayah yang ditinggalkan oleh generasi mudanya; penduduknya banyak yang berusia tua atau lanjut; banyak rumah dibiarkan kosong dan rusak tanpa penghuni. Banyak kota kecil nampak ramai pada saat liburan atau hari raya keagamaan, karena arus mudik dari kota-kota besar.

Daerah atau kota yang kecil memang tidak mempunyai banyak fasilitas umum yang memadai; bahkan sering terpinggirkan oleh arus jaman. Namun demikian, daerah atau kota yang kecil sering menghasilkan produk-produk unggul, entah makanan, minuman, bahan pakaian atau produk khas lain, yang disukai dan dicari banyak orang. Bahkan banyak daerah kecil, entah desa atau gunung, merupakan tempat lahir atau asal-usul orang-orang besar, pejabat penting, tokoh-tokoh masyarakat, artis atau seleb yang terkenal.

Saudaraku dikasihi Tuhan,
Rupanya Bethlehem juga termasuk daerah kecil, sehingga para majus pun harus bertanya ke sana kemari untuk menemukannya. Namun di daerah kecil itu telah lahir Seorang Bayi, yang akan menjadi Juruselamat umat manusia; Pribadi yang dikasihi dan berkenan kepada Allah. Pribadi yang lebih berkuasa dari pada Yohanes Pembaptis. Pribadi yang akan menjadi Gembala Agung bagi banyak domba dan Gembala Baik bagi domba-domba yang tersesat. Allah berkenan hadir dan dikenali oleh orang-orang asing, kecil dan terpinggirkan.

Saudaraku,
Sejauh mana orang yang berasal dari desa, daerah dan kota kecil bisa mengenali kehadiran Allah dalam kehidupan mereka? Allah yang membuat Bethlehem dan tempat-tempat lain tidak lagi yang terkecil.

Tidak jadi soal: dari mana saudara berasal, seperti apa latar belakang saudara, seberapa besar yang saudara miliki, sejauh mana saudara dapat kerjakan, berapa jumlah orang membantu saudara, setinggi mana saudara ketahui. Srmuanya itu tidak menjadi halangan. Yang terpenting adalah Tuhan Yesus telah lahir di hati saudara & hanya Dia yang dapat mengubah saudara untuk menjadi seperti saudara hari ini.

Nikmatilah keadaan saudara hari ini dengan penuh ucapan syukur, jalanilah kehidupan saudara hari-hari ini dengan kepasrahan mutlak atas pimpinan Allah, dan  tataplah ke depan dengan penuh percaya sebab masa depan harapanmu sungguh ada. 

By: Pdt. Lenis Kogoya
aname pasir in news!

BERPIKIRLAH, BERMIMPILAH, BERAKSILAH, BERKORBANLAH UNTUK PEKERJAAN YANG BESAR DAN YANG BERNILAI KEKAL

Oleh: Pdt. Lenis Kogoya
----------------------------------------
"Percayalah pada hal besar! Ukuran kesuksesan Anda ditentukan oleh ukuran keyakinan Anda. Memikirkan tujuan kecil, maka yang terjadi adalah pencapain kecil. Memikirkan tujuan besar, maka akan menangkan tujuan besar." ~ David J. Schwarz ~

Kisah Nyata!
Ada seorang jutawan yang sedang menikmati musim panas. Hari itu sang jutawan menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan. Tiba-tiba ia dicegat oleh seorang berpakaian kumuh. Lelaki itu ternyata hanya meminta sesuatu kepada sang jutawan.

Perhatikan percakapan berikut ini: Lelaki itu berkata: "Tuan, beri saya uang 25 sen." Tanya sang jutawan berulang-ulang tanya kepada si lelaki itu, "Dua puluh lima sen? Kau hanya minta 25 sen?." Jawab lelaki gelandangan itu, "ya, 25 sen saja. Tidak banyak, bukan? Sang jutawan langsung mengambil 25 sen dan memberikan kepada si gelandangan tadi. "Kehidupan hanya akan memberikan sebesar apa yang kau minta," kata jutawan itu sambil pergi.

Pepatah bijak sering mengatakan, "jangan meminta yang kecil, mintalah sesuatu yang besar agar engkau menerimanya." Hal itu juga berarti buatlah rencana yang besar atas hidup Anda. Saya juga belajar untuk memiliki keinginan yang besar, bahkan terlalu besar hingga saya tidak dapat mewujudkannya sendiri dan meminta bantuan dari semesta alam ini. Cita-cita dan impian yang besar tentu mempunyai tantangan yang besar pula. Oleh karena itu, kita akan tertantang dan termotivasi untuk mengerjakan dan mencapainya.

Saudaraku,
Firman Allah berkata: "sekali-kali Engkau bukan yang terkecil di antara mereka....." (Mat. 2:6). Artinya, Anda yang terbesar. Andalah yang terbesar bukan karena Anda yang hebat tetapi Anda dipilih, dislamatkan dan difasilitasi oleh Yang Maha Besar untuk menjadi berkat yang besar bagi dunia. Anda ada dalam rencana besar Allah.

Berita Keselamatan itu adalah Berita yang terbesar dan agung dari berita besar apapun di dunia ini. Berita Injil ini di sebut Kabar Baik, yaitu Kabar tentang keselamatan dari penghukuman kekal. Berita itu berisi tentang Karya Besar di Kayu Salib, yaitu Yesus menderita, disalibkan, mati, dikuburkan untuk menggantikan orang berdosa. Dan bangkit dari antara pada hari ketiga mrngalahkan maut meneguhkan kebenaran akan diri-Nya sebagai Allah yang maha besar. Jadi, Berita atau Kabar Baik ini adalah berita yang bernilai tinggi dan kekal.

Itulah sebabnya, kota Betlehem dipilih di antara kota-kota besar lain di Yehuda sebagai tempat lahirnya Yesus yang disebut Mesias untuk menyelamatkan manusia dari kutuk dosanya. Akhirnya, kota Betlehem bukan lagi yang terkecil. Tapi kota ini menjadi tempat yang bersejarah, besar dan menjadi pusat perhatian dunia hingga kini. Karena Allah memilih, menetapkan dan memfasilitasi kota Betlehem untuk datangnya Sang Penyelamat dunia.

Saudaraku,
# Siapakah Anda hari ini?

# Dari manakah Anda berasal?

# Fasilitas apakah yang Allah sediakan bagi Anda?

Marilah kita belajar untuk menetapkan tujuan yang besar dalam hidup kita.
Ingatlah bahwa kehidupan ini selalu memberikan sebesar yang kita minta.

Oleh karena itu: MINTALAH YANG BESAR, BERPIKIRLAH YANG BESAR, BERMIMPILAH YANG BESAR, BEKERJALAH UNTUK YANG BESAR, BERKIRBANLAH UNTUK YANG BESAR, SEBAB ITULAH YANG TUHAN YESUS LAKUKAN DAN DIA AJARKAN. PERCAYALAH DAN BERTINDAKLAH SEBAB DIA ALLAH YANG MAHA BESAR.
----------------------------------------
Oleh: Pdt. Lenis Kogoya,
Inspirator Gereja Injili Di Indonesia.