=MENINABOBOKAN=
======================
Lihat Kisah dan Fakta Sejarah Gereja:
+++++++++++++++++++++++++++++
Salah satu tujuan wisata utama yang ditawarkan oleh pemerintah Itali adalah Colosseum, yakni sebuah peninggalan bersejarah berupa gedung pertunjukkan yang besar yang berbentuk elips atau stadion LE. Colosseum ini bisa menampung 50.000 penonton dengan menyuguhkan berbagai macam pertunjukkan yang menghibur. Salah satu diantaranya adalah pertandingan para gladiator.
Colosseum juga sering dipakai untuk dibakar hidup-hidup para tokoh iman dalam sejarah gereja. Banyak korban orang Kristen yang mempertahankan iman dan dipertontonkan kepada rakyat seluruh wilayah pemerintahan kekaisaran Romawi.
Meski demikian, sesungguhnya tidak demikian bagi Kaisar Romawi. Secara politis, Colosseum merupakan alat politik untuk menstabilkan dan mengurangi gejolak rakyat. Bagi pemerintah Romawi, hanya dipakai 2 cara untuk menstabilkan politik, yaitu "rakyat harus dibuat kenyang dan rakyat harus diberi hiburan." Dua hal ini membuat rakyat terlena atau dininabobokan dan rakyat merasa bahwa kekaisaran Romawi adalah pemerintahan yang sangat bagus. Dan hal itu tidak hanya oleh rakyat Itali tetapi oleh seluruh rakyat pemerintahan Romawi. Jadi, Kaisar Romawi memang benar-benar cerdik dalam meninabobokan rakyatnya.
Saudaraku,
Strategi yang sama dipakai oleh Iblis untuk menjatuhkan dan mematikan peran gereja di dalam melaksanakan misinya. Cara yang dipakai Iblis untuk menyerang kita bukanlah dengan cara frontal, melainkan cara yang sangat halus dan lrmbut, bahkan kita sendiri kadang kala tidak merasa bahwa kita kita sedang diserang. Ada kalanya iblis menggunakan strategi yang sama, yakni orang Kristen dibuat kenyang dengan berkat-berkat dan harus diberi hiburan. Artinya, kita dikondisikan untuk untuk berada dalam situasi yang benar-benar nyaman.
Jadi saudara,
Jika kita belajar dari sejarah gereja, maka kita mngetahui bahwa strategi yang dipakai Iblis itu pernah sukses di abad pertengahan. Gereja benar-benar dininabobokan, tidak berkembang secara dinamis, dan justru menjadi pusat kemampanan dan kenyamanan. Inilah masa yang sering disebut dalam sejarah gereja dengan "masa kegelapan."
Belajar dari hal ini, gereja sekarang dan sebagai orang Kristen harus perlu waspada terhadap segala bentuk strategi Iblis untuk menjatuhkan kita. Jangan biarkan berkat jasmani, kejayaan, kedudukan, keberhasilan dan hiburan meninabobokan kita. Jangan sampai kita puas dan melupakan tugas dan panggilan kita.
Perlu dievaluasi kembali kehidupan rohani kita. Perlu juga direvitalisasi semua program dan strategi misi kita. Jangan berhenti pada keindahan susunan kata-kata pada kertas dan jangan juga terjebak pada konsep-konsep atau teori-teori dan cara-cara misi yang tidak sesuai dengan iklim Gereja Injili Di Indonesia. Hai.... GIDI, kembalilah kepada keaslian, semangat dan kejayaan misi GIIJ untuk temukan spiritnya demi efektivitas misi.
SELAMAT ULANG TAHUN GIDI KE 56 TAHUN PADA TAHUN 2019. JAYALAH GEREJAKU DAN MANTAPKALAH LANGKAHMU SEBAB MISI BELUM SELESAI.
------------------------------------------------------------------------
PDT. LENIS KOGOYA BERSAMA KELUARGA
TUHAN YESUS MEMBERKATI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar