Beranda

Minggu, 10 Maret 2019

#BUKAN SEKEDAR MENDENGAR#
+++++++++++++++++++++++

"Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap." (Mat. 13:14).

Ada beberapa kata dalam Bahasa Ibrani yang berbicara tentang kata "mendengar" ini. Di antaranya ada kata, yakni: 'qashab' dan 'azan.'

Kedua kata ini memiliki pengertian harafiah yang mirip, yakni "memberikan telinga" untuk mendengar  dengan memperhatikan. Kedua kata ini juga memberikan pengertian "taat dengan mengambil tindakkan." Artinya, bukan sekedar mendengar, tetapi memperhatikan dengan seksama dan menanggapinya dengan ketaatan dan tindakkan.

Konteks pembicaraan Yesaya adalah kepada kedegilan hati umat Israel, yang berpura tidak tahu atau tidak mendengar dengan melakukan segala dosa yang menyakiti hati TUHAN, Allah. Kemudian Tuhan Yesus kutip firman ini untuk umat pada waktu itu tetapi lebih khusus kepada kemunafikan orang Farisi yang menolak pelayanan Yesus (baca: 12:22-37).

Ingat!
Dosa orang Israel ketika itu yang dicela oleh Yesus adalah: melihat dan mendengar tapi tidak mau percaya dan mengakuinya. Padahal Yesus tampil dengan pribadi yang berbeda, mulai dari lahir dalam keluarga miskin, hidup sederhana (jadi miskin), tapi pengajaran yang penuh mempesona dan melakukan tanda-tanda heran dalam pelayanan-Nya. Tetapi tidak mau mengakui meski melihat dan tidak mengerti atau menangkap dari hati meski mendengar. Atau masuk telinga sebelah, keluar telinga sebelah, tidak menghiraukan.

Artinya, mereka tidak mau menggubris firman Allah, mengabaikan dan menganggapnya tidak penting. Itulah yang menyebabkan mereka tidak mau berbalik kepada TUHAN.

Saudaraku,
Bagaimana dengan kondisi manusia sekarang? Perhatikan ini, kurang lebih ada tiga kelompok orang, yang berkaitan dengan mendengar, yang bisa kita ketemu, yaitu, Pertama: orang yang mendengar dan memperhatikan lalu menanggapinya dengan ketaatan; Kedua: orang yang mendengar tetapi setelah itu lupa apa yang didengarnya; Ketiga: orang yang sama sekali tidak mau menghiraukan meski mendengar; 

Bagaimana cara menilainya? Cara yang paling muda untuk menilainya adalah pada waktu kita sedang mendengarkan firman Allah dalam ibadah. Apakah kita antusias mendengarkan firman Tuhan karena membutuhkan petunjuk hidup baru? Atau kita hanya mendengar lalu lupa ketika keluar di pintu gereja? Atau kita lebih asyik main handphone dengan hiraukan firman Allah? Atau lebih suka mendengar warta jemaat dari pada firman Allah?

Kita termasuk tipe orang seperti apa di dalam mendengar? Di sekeliling kita, termasuk tipe orang seperti apa di dalam mendegar!?

Saudaraku,
Jadilah pribadi yang bukan sekedar mendengar, tapi hiduplah selalu dalam ketaatan dan tindakkan sebagai aksi dari pendengaran akan firman Allah.

Shalom! Happy Sunday, Jesus bless!
@_nehemiyahfamilynews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar