Beranda

Sabtu, 30 Maret 2019

 Pertanyaan Terkait  Ilustrasi Terkait
Kasih yang Tidak LayakMemasuki Wilayah MusuhKedamaian Sejati;W.w.j.d.Memilih SukacitaNon-hukuman GandaYang Menggantikan KitaApa AdanyaMencari Jalan Keluar;Penyembuhan untuk Para Pengeluh;Kekuatan TindakanSukacita dan KedamaianKitab Pengharapan;Mengapa Aku?Seberapa Berhargakah Anda?Belas Kasih Sang Hakim;Percaya Itu Yakin PenuhAllah Mengasihi Saya?Sesuatu Telah BerubahKisah Si Layang-layang;Membuat Sebuah MahakaryaWaktu untuk BerubahIdentitas Lahir Kembali;Utusan SurgaPekerjaan Siapa?Alat Seperti Apakah Anda?Perbaikan dari Sang AhliKebenaran dan Perdamaian;Apakah Anda Mendengar Tanda?Di Pihak KitaBelas Kasihan dan Upah;Hatiku MenuduhkuKabar Baik;Juruselamat SejatiKesukaan Allah;Seberapa Berharga Anda?Utusan Allah;Menciptakan KedamaianKeputusan Sang AyahSiapakah Anda?Terjebak ArusSemua Bisa Selamat!Memetik Kelopak DaisyMemelihara Hati;Yakinlah!Kasih BapaSiapa yang Memegang Kendali?Pertanyaan Karrie;Penyelinap Pintu MasukBila Kasih Dibalas BenciPengurbanan Khusus;Injil Bagi Setiap OrangTinggalkan Aku!;Kebahagiaan dan ImanKemerdekaan SejatiDi Pihak KitaKasih Manusia Tidak CukupYang Terbaik Akan Tiba;Bajing TanahLepaskan dari Punggungku!Bagian dari Anugerah;Yang Tidak Akan HilangCara yang MisteriusAllah MampuTidak TersembunyiPemberian Terbesar;KebenaranSemua Perlu Yesus;Jawabannya Bisa MenungguAku di Dalam KamuMakna NatalYang Terbesar"saya Juga Melakukannya";Saat Terpenting Dalam HidupDia Mati untuk Saya!Salib dan Mahkota;Setengah MatangSiapakah "setiap Orang" Itu?"retronim"Pengurbanan yang UnikOrang Tua KikirMencari CintaDerita-Nya Demi KitaWarisan AdamKepedihan di KalvariMasih Tertulis di AlkitabBowwowTak Pernah SendirianDilahirkan di Sini!Membawa PengaruhHidup yang IndahBukan Supaya Jadi BaikPelariBintang di JendelaNilai Satu JiwaPersamaan MisteriusPerubahan Hidup Itu MungkinSukacita Karena Satu Orang;Sakit yang HebatDia Mengenal Nama SayaMencari KeabadianSelamat Hari Natal!Kita Butuh KasihFungsi Kenaikan-NyaPertobatan Bagi Semua OrangTerlupakan di Dalam Hadiah;"diledakkan" untuk BerubahBesarnya Kasih AllahTiga Indikasi Waktu;Kebaikan Tak TerdugaWarisan PengampunanHidup yang MengagumkanDilepaskan Oleh Salib;Tak Ada Kasih yang Lebih BesarDi Mana Letak Kebaikannya?Seperti Dia;Kita adalah Pemenang!Mendatangkan KebaikanMengapa Yesus Mati?;Karunia KasihApakah Anda Mengasihi Dunia?Jalan DamaiLebih Baik TerlambatKehidupan yang Berharga;Tujuan JiwaHidup KekalPeriuk Allah;Alasan Kematian-NyaAllah yang Peduli;Bayi Laki-laki
 Gambar Terkait  Himne Terkait  Bahan Lain

Yohanes 3:16

Konteks
3:16 Karena begitu besar kasih y Allah akan dunia ini 1 , sehingga Ia telah mengaruniakan z  Anak-Nya a  yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya b kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. c 

Roma 5:8-10

Konteks
5:8 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, v  ketika kita masih berdosa. 5:9 Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan w oleh darah-Nya, x  kita pasti akan diselamatkan dari murka y  Allah. 5:10Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, z diperdamaikan a  dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya 2 ! b 

Roma 8:32

Konteks
8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya x  sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

2 Korintus 5:19-21

Konteks
5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. r Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. 5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan s  Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; t  dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. u  5:21Dia yang tidak mengenal dosa v  telah dibuat-Nya menjadi dosa 3  karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah 4 . w 

1 Timotius 1:15-16

Konteks
1:15 Perkataan d  ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, e " dan di antara mereka akulah yang paling berdosa. 1:16 Tetapi justru karena itu aku dikasihani, f  agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. g  Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya h  kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal. i 

Minggu, 10 Maret 2019

#BUKAN SEKEDAR MENDENGAR#
+++++++++++++++++++++++

"Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap." (Mat. 13:14).

Ada beberapa kata dalam Bahasa Ibrani yang berbicara tentang kata "mendengar" ini. Di antaranya ada kata, yakni: 'qashab' dan 'azan.'

Kedua kata ini memiliki pengertian harafiah yang mirip, yakni "memberikan telinga" untuk mendengar  dengan memperhatikan. Kedua kata ini juga memberikan pengertian "taat dengan mengambil tindakkan." Artinya, bukan sekedar mendengar, tetapi memperhatikan dengan seksama dan menanggapinya dengan ketaatan dan tindakkan.

Konteks pembicaraan Yesaya adalah kepada kedegilan hati umat Israel, yang berpura tidak tahu atau tidak mendengar dengan melakukan segala dosa yang menyakiti hati TUHAN, Allah. Kemudian Tuhan Yesus kutip firman ini untuk umat pada waktu itu tetapi lebih khusus kepada kemunafikan orang Farisi yang menolak pelayanan Yesus (baca: 12:22-37).

Ingat!
Dosa orang Israel ketika itu yang dicela oleh Yesus adalah: melihat dan mendengar tapi tidak mau percaya dan mengakuinya. Padahal Yesus tampil dengan pribadi yang berbeda, mulai dari lahir dalam keluarga miskin, hidup sederhana (jadi miskin), tapi pengajaran yang penuh mempesona dan melakukan tanda-tanda heran dalam pelayanan-Nya. Tetapi tidak mau mengakui meski melihat dan tidak mengerti atau menangkap dari hati meski mendengar. Atau masuk telinga sebelah, keluar telinga sebelah, tidak menghiraukan.

Artinya, mereka tidak mau menggubris firman Allah, mengabaikan dan menganggapnya tidak penting. Itulah yang menyebabkan mereka tidak mau berbalik kepada TUHAN.

Saudaraku,
Bagaimana dengan kondisi manusia sekarang? Perhatikan ini, kurang lebih ada tiga kelompok orang, yang berkaitan dengan mendengar, yang bisa kita ketemu, yaitu, Pertama: orang yang mendengar dan memperhatikan lalu menanggapinya dengan ketaatan; Kedua: orang yang mendengar tetapi setelah itu lupa apa yang didengarnya; Ketiga: orang yang sama sekali tidak mau menghiraukan meski mendengar; 

Bagaimana cara menilainya? Cara yang paling muda untuk menilainya adalah pada waktu kita sedang mendengarkan firman Allah dalam ibadah. Apakah kita antusias mendengarkan firman Tuhan karena membutuhkan petunjuk hidup baru? Atau kita hanya mendengar lalu lupa ketika keluar di pintu gereja? Atau kita lebih asyik main handphone dengan hiraukan firman Allah? Atau lebih suka mendengar warta jemaat dari pada firman Allah?

Kita termasuk tipe orang seperti apa di dalam mendengar? Di sekeliling kita, termasuk tipe orang seperti apa di dalam mendegar!?

Saudaraku,
Jadilah pribadi yang bukan sekedar mendengar, tapi hiduplah selalu dalam ketaatan dan tindakkan sebagai aksi dari pendengaran akan firman Allah.

Shalom! Happy Sunday, Jesus bless!
@_nehemiyahfamilynews

Jumat, 08 Maret 2019

#BENIH KEPERCAYAAN#

"Tetapi Barnabas menerima dia dan membawanya kepada rasul-rasul dan menceriterakan kepada mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia dan bagaimana keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus." (Kis. 9:27).

Semua orang pasti butuh kepercayaan, sehingga perlu dipercaya. Dan besar kemungkinan, bahwa kebaikan dalam dirinya akan bertumbuh jika ia dipercayai.

Kita pasti kagum kepada sosok penginjil terbesar sepanjang sejarah, yakni rasul Paulus. Tetapi jangan lupa, pada awal Paulus menjadi penginjil, Barnabas memiliki peran penting yaitu Barnabas percaya kepada Paulus dengan pemberitaannya. Sementara itu para murid yang lain tidak percaya atau ragu kepada Paulus dengan sosok Saulus. Para rasul lain ragu dan takut kepada Paulus dengan mengingat sepak terjangnya di masa silam. 

Tetapi dengan berbekal kepercayaan Baranabas, Saulus yang disebut Paulus ini giat meyakinkan orang akan pertobatannya dan terus bersaksi bagi Kristus Yesus. Yang akhirnya kita kenal hari ini dengan nama rasul Paulus.

Saudaraku,
Semua hubungan baik berlandaskan pada kepercayaan. Suasana kerja yang baik dibangun di atas kepercayaan. Prestasi bertumbuh karena ada kepercayaan. Pelayanan yang berbuah memerlukan sikap saling percaya.

Apakah Anda sudah menanamkan benih kepercayaan kepada keluarga, teman sekolah, teman kerja, teman gereja, dan masyarakat dalam diri Anda?

Ingat saudara!
Jika Anda ingin dipercayai orang, maka Anda harus memulai menanamkan benih kepercayaan di dalam diri Anda.

Benar pernyataan ini:
 "orang yang dipercayai dengan cara yang benar akan menjadi orang yang dapat dipercaya."
 _Abraham Lincoln_

Shalom!
@_nehemiyahfamilynews

Minggu, 03 Maret 2019

#BUKAN MENYENANGKAN MANUSIA#
++++++++++++++++++++++++++++
"Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita." (1 Tes. 2:4).

Sesungguhnya kita tidak layak menerima kepercayaan Tuhan untuk memberitakan Injil; tetapi jika kepercayaan itu kita sudah terima, maka kita harus mengerjakannya dengan sepenuh hati. Sebab perintah-Nya hanya satu, yakni: "Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran." (2 Tim. 4:2).

Dalam memberitakan Injil, hendaknya memiliki motivasi yang benar yaitu menyenangkan hati Tuhan, bukan menyenangkan hati manusia. Sebaiknya perlu adanya kesadaran, bahwa dirinya dipilih dan dipanggil Allah dari pendosa menjadi pemberitaan Injil setelah dikuduskan dan dibenarkan. Dengan demikian, dirinya ada hanya untuk menyenangkan Allah seluruh kehidupan dirinya. Dan inilah yang dilakukan rasul Paulus, yakni:
"Karena kami tidak pernah bermulut manis — hal itu kamu ketahui — dan tidak pernah mempunyai maksud loba yang tersembunyi — Allah adalah saksi --
juga tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus." (1 Tes. 2:5-6).

Sungguh murni motivasi pemberitahuan Injil zaman dahulu; mereka mengesampingkan kepentingan pribadi dan mengutamakan kepentingan Allah. Mereka mempersembahkan segala pujian, hormat dan kemuliaan hanya bagi Allah saja.

Saudaraku,
Pelayan Tuhan, dan para gembala jemaat saat ini perlu mengikuti jejak pendahulunya. Mereka menyenangkan hati Allah dengan hidup sederhana, dilandasi dengan motivasi yang benar, dan mempersembahkan yang terbaik atas hidupnya yaitu pujian, hormat dan kemuliaan bagi Allah. Apapun bentuk pelayanan kita, biarlah kita lakukan dengan semangat menyala-nyala tanpa ada motivasi lain atau tendensi mencari nama dan popularitas diri sendiri. Sebab Kristus saja yang harus ditinggikan dan salib-Nya saja yang harus kita beritakan!

Jangan menggemakan dan memberitakan kehebatan dan kepintaran kita sehingga kita lupa bersaksi tentang pekerjaan dan keajaiban Tuhan. Jangan sampai kita silau harta sehingga Tuhan tidak lagi menjadi fokus utama dalam pelayanan kita. Jangan hanya memberitakan perkara-perkara yang menyedapkan telinga sehingga orang menyukai pelayanan kita. Rasul Paulus juga tidak menyayangkan jerih payah dan tenaganya  untuk mencukupi kebutuhan dirinya agar tidak memberatkan orang-orang yang dilayaninya.

$halom!
Pdt. Lenis Kogoya
#MAKSUD SEJARAH#
------------------------------------
"Lalu Yosua memanggil kedua belas orang yang ditetapkannya dari orang Israel itu, seorang dari tiap-tiap suku,

dan Yosua berkata kepada mereka: "Menyeberanglah di depan tabut TUHAN, Allahmu, ke tengah-tengah sungai Yordan, dan angkatlah masing-masing sebuah batu ke atas bahumu, menurut bilangan suku orang Israel,

supaya ini menjadi tanda di tengah-tengah kamu. Jika anak-anakmu bertanya di kemudian hari: Apakah artinya batu-batu ini bagi kamu?

maka haruslah kamu katakan kepada mereka: Bahwa air sungai Yordan terputus di depan tabut perjanjian TUHAN; ketika tabut itu menyeberangi sungai Yordan, air sungai Yordan itu terputus. Sebab itu batu-batu ini akan menjadi tanda peringatan bagi orang Israel untuk selama-lamanya." (Yosua 5:4-7).

Yosua adalah representasi generasi lama yang memimpin generasi baru, yang dipercayakan Tuhan melalui Musa, hamba-Nya untuk melanjutkan misi Allah. Misi Allah yang diberikan kepada Musa adalah untuk menggenapi janji Allah kepada Abram, leluhur mereka, yakni merebut dan menduduki tanah Kanaan. Yosua mampu membawa bangsa yang tegar tengkuk dan kepala batu ini dengan baik dan sempurna, sebab selalu percaya, berpaut dan taat kepada perintah TUHAN, Allah Abram, leluhurnya.

Generasinya baru, tantangan kepemimpinannya beda dengan masa kepemimpinan Musa dan orang-orang seangkatan dengan dia sudah tiada kecuali Kaleb. Tetapi dia memimpin umat dengan baik sampai memasuki Tanah Perjanjian, dan Allah dipermuliakan di dalam kepemimpinannya.  Hal ini perlu menjadi pelajaran baik bagi para generasi lama yang masih menjadi pemimpin kepada generasi baru, tantangan yang berbeda dengan tidak mengandalkan pengalaman saja.

Satu peristiwa agung yang dilakukan Tuhan di awal karier Yosua adalah "mengeringkan sungai Yordan" untuk menyeberangi hampir 40.000 orang Israel. Dan dicatat sebagai fakta sejarah sebagai pengingat kedahsyatan dan kehebatan kuasa TUHAN kepada generasi kemudian dengan meletakan "dua belas batu peringatan."

Saudaraku,
Setiap orang memiliki sejarahnya masing-masing yang harus diingat dan dicatatan baik oleh dirinya sebagai pelaku maupun oleh pengamat sejarah dan penerus karya dengan apa adanya. Maksudnya adalah bukan saja untuk mendokumentasikan karya tersebut melainkan juga untuk fungsi motivasi atau membangkitkan spirit tersendiri di dalam mengembangkan dan melakukan karya-karya lain di dalam kehidupan ini. Sekecil apapun karya kita harus selalu menjadi perhatian dengan catatan dan ingatan demi kepentingan pembejaran generasi selanjutnya agar diberi motivasi dan memuliakan Allah.

Ingat!
Di dalam berbicara tentang sejarah, umumnya dikenal ada empat pihak, yakni: pelaku sejarah, penerus atau penikmat sejarah, korban sejarah dan pengamat sejarah. Peran penting dalam mencatat semua peristiwa ini adalah oleh pihak pengamat sejarah. Pengamat sejarah adalah bisa oleh pelaku sejarah langsung tetapi oleh pengamat lain melalui usaha penelusuran sejarah. Dan di dalam mereview ulang sejarah oleh pengamat, biasanya selalu dekat dengan kepentingan penulis atau penguasa atau kepentingan lain, sehingga seringkali menghilangkan fakta dan kebenaran. Dengan demikian, terjadi kegagalan di dalam dua tujuan mulia di atas.

Shalom!
@_nehemiyahfamilynews

Jumat, 01 Maret 2019

#BUKAN MENYENANGKAN MANUSIA#
++++++++++++++++++++++++++++
"Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita." (1 Tes. 2:4).

Sesungguhnya kita tidak layak menerima kepercayaan Tuhan untuk memberitakan Injil; tetapi jika kepercayaan itu kita sudah terima, maka kita harus mengerjakannya dengan sepenuh hati. Sebab perintah-Nya hanya satu, yakni: "Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran." (2 Tim. 4:2).

Dalam memberitakan Injil, milikilah motivasi yang benar yaitu menyilakan hati Tuhan, bukan manusia. Dan inilah yang dilakukan rasul Paulus, yakni:
"Karena kami tidak pernah bermulut manis — hal itu kamu ketahui — dan tidak pernah mempunyai maksud loba yang tersembunyi — Allah adalah saksi --
juga tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus." (1 Tes. 2:5-6). Sungguh murni motivasi pemberitahuan Injil zaman dahulu; mereka mengesampingkan kepentingan pribadi, segala pujian, hormat dan kemuliaan hanya bagi Allah saja.

Pelayan Tuhan, dan para gembala jemaat saat ini perlu mengikuti jejak pendahulunya. Apapun bentuk pelayanan kita, biarlah kita lakukan dengan semangat menyala-nyala tanpa ada motivasi lain atau tendensi mencari nama dan popularitas diri sendiri. Sebab Kristus saja yang harus ditinggikan dan salib-Nya saja yang harus kita beritakan! Jangan menggemakan dan memberitakan kehebatan dan kepintaran kita sehingga kita lupa bersaksi tentang pekerjaan dan keajaiban Tuhan. Jangan sampai kita silau harta sehingga Tuhan tidak lagi menjadi fokus utama dalam pelayanan kita. Jangan hanya memberitakan perkara-perkara yang menyesalkan telinga sehingga orang menyukai pelayanan kita. Rasul Paulus juga tidak menyayangkan jerih payah dan tenaganya  untuk mencukupi kebutuhan dirinya agar tidak memberatkan orang-orang yang dilayaninya.

$halom!
@LK_anamenews