Beranda

Selasa, 01 Januari 2019

Refleksi Natal: KADO YANG TERINDAH DARI SURGA


Oleh: Pdt. Lenis Kogoya
----------------------------------------




Salah satu kebiasaan yang sering dipikirkan dan disiapkan oleh orang-orang yang merayakan Natal adalah menyiapkan kado atau hadiah natal. Dan sudah tentu bahwa kado tersebut dihiasi dengan bingkisan yang berwarna-warni dan indah. Apapun isi, berapapun nilai dan dari siapa kado itu tidak jadi soal.

Dan biasanya orang memberikan kado kepada seseorang dengan pertimbangan atau penilaian tertentu. Mungkin kepada orang yang kita kasihi, kita mau memberikan kado atau hadiah yang terbaik. Semakin penting dan tinggi kedudukannya seseorang yang akan beri hadiah, maka semakin membuat kita memikirkan hadiah yang pantas untuknya.

Jika demikian, maka pertanyaannya:
Apakah kado dari surga kepada kita berdasarkan kedudukan dan penilaian-penilaian tertentu?

Saudaraku,
Natal adalah juga arti lain dari kelahiran Yesus, Sang Juruselamat manusia. Hal itu merupakan hadiah atau kado dari Allah yang bertolak dari kasih yang besar akan kita yang berdosa. Allah menyatakan kasih-Nya kepada kita bukan berdasarkan kedudukan atau kehebatan dan kebaikan kita. Nilainya besar, bingkisan tak seindah bingkisan kado kita, dan tujuan pemberian itu kepada semua manusia. Luar biasa.

Ingat!
Putra Natal, yaitu Yesus Kristus memerlukan kado yang terindah dari kita. Kado yang diperlukan adalah: hati dan roh kita persembahkan kepada Dia. Dia mau Kasih yang tidak berpura-pura dari kita dalam segala tindakan kita. Dia butuh kesetiaan yang bukan munafik tapi kesetiaan yang tinggi kepada panggilanNya. Dan menuntut pengorbanan berapapun nilai demi Putra Natal.

Artinya kado yang dirindukan dan dinantikan oleh Allah adalah Persembahan hidup, kasih yang nyata, kesetiaan yang tinggi pada panggilan dan pengorbanan yang tulus dari kita. Bukan sekedar penampilan kekristenan dengan segenap rutinitas aktivitas kekristenan. Dan hal itu merupakan kemunafikan yang dibelah oleh Yesus kepada para Farisi.

Awas!
Jangan bawah kado natal yang bingkisan indah, tetapi isinya sampah dan bangkai yang baunya tak sedap bagi Sang Bayi Natal seperti Herodes. Tetapi bawalah mur, kemenyan dan emas, yaitu persembahan hidup secara jujur, yang keharuman atau kesedapannya dirasakan  oleh Sang Putra Natal dan oleh mereka yang merayakannya.

SELAMAT MERAYAKAN KISAH PERMULAAN PERWUJUDAN KASIH ALLAH BAGI ORANG BERDOSA. BIARLAH DENGAN BERKAT NATAL INI MEMBERKATI HIDUP DAN PEKERJAAN KITA SEMUA DI DALAM MEMASUKI DAN MENJALANI TAHUN 2019, WA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar