Beranda

Selasa, 01 Januari 2019

HANYA KARENA TUHAN

HANYA KARENA TUHAN
Engkau Bukanlah Yang Terkecil


"Dan engkau, Bethlehem di tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.” (Mat. 2:6).

Tentu masih banyak ada kota kecil atau daerah kecil lain yang tersebar di wilayah negara ini. Daerah atau kota kecil umumnya tidak diperhitungkan oleh para investor atau pengusaha; juga bukan menjadi tempat tujuan para perantau yang mencari pekerjaan; juga bukan tujuan orang-orang muda untuk mendapatkan ilmu. Kota kecil biasanya menjadi wilayah yang ditinggalkan oleh generasi mudanya; penduduknya banyak yang berusia tua atau lanjut; banyak rumah dibiarkan kosong dan rusak tanpa penghuni. Banyak kota kecil nampak ramai pada saat liburan atau hari raya keagamaan, karena arus mudik dari kota-kota besar.

Daerah atau kota yang kecil memang tidak mempunyai banyak fasilitas umum yang memadai; bahkan sering terpinggirkan oleh arus jaman. Namun demikian, daerah atau kota yang kecil sering menghasilkan produk-produk unggul, entah makanan, minuman, bahan pakaian atau produk khas lain, yang disukai dan dicari banyak orang. Bahkan banyak daerah kecil, entah desa atau gunung, merupakan tempat lahir atau asal-usul orang-orang besar, pejabat penting, tokoh-tokoh masyarakat, artis atau seleb yang terkenal.

Saudaraku dikasihi Tuhan,
Rupanya Bethlehem juga termasuk daerah kecil, sehingga para majus pun harus bertanya ke sana kemari untuk menemukannya. Namun di daerah kecil itu telah lahir Seorang Bayi, yang akan menjadi Juruselamat umat manusia; Pribadi yang dikasihi dan berkenan kepada Allah. Pribadi yang lebih berkuasa dari pada Yohanes Pembaptis. Pribadi yang akan menjadi Gembala Agung bagi banyak domba dan Gembala Baik bagi domba-domba yang tersesat. Allah berkenan hadir dan dikenali oleh orang-orang asing, kecil dan terpinggirkan.

Saudaraku,
Sejauh mana orang yang berasal dari desa, daerah dan kota kecil bisa mengenali kehadiran Allah dalam kehidupan mereka? Allah yang membuat Bethlehem dan tempat-tempat lain tidak lagi yang terkecil.

Tidak jadi soal: dari mana saudara berasal, seperti apa latar belakang saudara, seberapa besar yang saudara miliki, sejauh mana saudara dapat kerjakan, berapa jumlah orang membantu saudara, setinggi mana saudara ketahui. Srmuanya itu tidak menjadi halangan. Yang terpenting adalah Tuhan Yesus telah lahir di hati saudara & hanya Dia yang dapat mengubah saudara untuk menjadi seperti saudara hari ini.

Nikmatilah keadaan saudara hari ini dengan penuh ucapan syukur, jalanilah kehidupan saudara hari-hari ini dengan kepasrahan mutlak atas pimpinan Allah, dan  tataplah ke depan dengan penuh percaya sebab masa depan harapanmu sungguh ada. 

By: Pdt. Lenis Kogoya
aname pasir in news!

BERPIKIRLAH, BERMIMPILAH, BERAKSILAH, BERKORBANLAH UNTUK PEKERJAAN YANG BESAR DAN YANG BERNILAI KEKAL

Oleh: Pdt. Lenis Kogoya
----------------------------------------
"Percayalah pada hal besar! Ukuran kesuksesan Anda ditentukan oleh ukuran keyakinan Anda. Memikirkan tujuan kecil, maka yang terjadi adalah pencapain kecil. Memikirkan tujuan besar, maka akan menangkan tujuan besar." ~ David J. Schwarz ~

Kisah Nyata!
Ada seorang jutawan yang sedang menikmati musim panas. Hari itu sang jutawan menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan. Tiba-tiba ia dicegat oleh seorang berpakaian kumuh. Lelaki itu ternyata hanya meminta sesuatu kepada sang jutawan.

Perhatikan percakapan berikut ini: Lelaki itu berkata: "Tuan, beri saya uang 25 sen." Tanya sang jutawan berulang-ulang tanya kepada si lelaki itu, "Dua puluh lima sen? Kau hanya minta 25 sen?." Jawab lelaki gelandangan itu, "ya, 25 sen saja. Tidak banyak, bukan? Sang jutawan langsung mengambil 25 sen dan memberikan kepada si gelandangan tadi. "Kehidupan hanya akan memberikan sebesar apa yang kau minta," kata jutawan itu sambil pergi.

Pepatah bijak sering mengatakan, "jangan meminta yang kecil, mintalah sesuatu yang besar agar engkau menerimanya." Hal itu juga berarti buatlah rencana yang besar atas hidup Anda. Saya juga belajar untuk memiliki keinginan yang besar, bahkan terlalu besar hingga saya tidak dapat mewujudkannya sendiri dan meminta bantuan dari semesta alam ini. Cita-cita dan impian yang besar tentu mempunyai tantangan yang besar pula. Oleh karena itu, kita akan tertantang dan termotivasi untuk mengerjakan dan mencapainya.

Saudaraku,
Firman Allah berkata: "sekali-kali Engkau bukan yang terkecil di antara mereka....." (Mat. 2:6). Artinya, Anda yang terbesar. Andalah yang terbesar bukan karena Anda yang hebat tetapi Anda dipilih, dislamatkan dan difasilitasi oleh Yang Maha Besar untuk menjadi berkat yang besar bagi dunia. Anda ada dalam rencana besar Allah.

Berita Keselamatan itu adalah Berita yang terbesar dan agung dari berita besar apapun di dunia ini. Berita Injil ini di sebut Kabar Baik, yaitu Kabar tentang keselamatan dari penghukuman kekal. Berita itu berisi tentang Karya Besar di Kayu Salib, yaitu Yesus menderita, disalibkan, mati, dikuburkan untuk menggantikan orang berdosa. Dan bangkit dari antara pada hari ketiga mrngalahkan maut meneguhkan kebenaran akan diri-Nya sebagai Allah yang maha besar. Jadi, Berita atau Kabar Baik ini adalah berita yang bernilai tinggi dan kekal.

Itulah sebabnya, kota Betlehem dipilih di antara kota-kota besar lain di Yehuda sebagai tempat lahirnya Yesus yang disebut Mesias untuk menyelamatkan manusia dari kutuk dosanya. Akhirnya, kota Betlehem bukan lagi yang terkecil. Tapi kota ini menjadi tempat yang bersejarah, besar dan menjadi pusat perhatian dunia hingga kini. Karena Allah memilih, menetapkan dan memfasilitasi kota Betlehem untuk datangnya Sang Penyelamat dunia.

Saudaraku,
# Siapakah Anda hari ini?

# Dari manakah Anda berasal?

# Fasilitas apakah yang Allah sediakan bagi Anda?

Marilah kita belajar untuk menetapkan tujuan yang besar dalam hidup kita.
Ingatlah bahwa kehidupan ini selalu memberikan sebesar yang kita minta.

Oleh karena itu: MINTALAH YANG BESAR, BERPIKIRLAH YANG BESAR, BERMIMPILAH YANG BESAR, BEKERJALAH UNTUK YANG BESAR, BERKIRBANLAH UNTUK YANG BESAR, SEBAB ITULAH YANG TUHAN YESUS LAKUKAN DAN DIA AJARKAN. PERCAYALAH DAN BERTINDAKLAH SEBAB DIA ALLAH YANG MAHA BESAR.
----------------------------------------
Oleh: Pdt. Lenis Kogoya,
Inspirator Gereja Injili Di Indonesia.

UNDANG-UNDANG DASAR 1945 REPUBLIK INDONESIA PEMBUKAAN

 Foto 


UNDANG-UNDANG DASAR 1945
REPUBLIK INDONESIA
PEMBUKAA

BUNYI ALINEA PERTAMA
"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."

Undang-Undang Dasar 1945 adalah induk dari dan dasar dari semua produk Undang-Undang dan Peraturan atau keputusan yang dihasilkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Meski berbeda-bebda hasil regulasi yang dihasilkan oleh para politikus Senayan yang didominasi oleh beragam kepentingan, latar belakang dan tujuan, maka seharusnya harus berangkat dari  spirit dan semangat dari Undang-undang induk ini. Tetapi seringkali bertolak belalang secara substansi dan semangat sehingga bangsa Indonesia menjadi negara yang banyak regulasi tapi justru terkorup, bahkan menyebabkan multidimensi kejahatan yang menjadi-jadi dalam realitasnya. Kadang kejahatan dan penyelewengan itu didukung oleh Undang-Undang itu sendiri, bahkan tidak hanya oleh masyarakat awam, tetapi justru oleh para elit dan oleh regulator atau legislator di Senayan.

Pada akhirnya UUD 1945 itu seperti mati suri dan tidak bernyawa sama sekali. Yang menjadi hidup dan aktif ada Undang-Undang turunan dan sejumlah peraturan pemerintah. Dan yang lebih para lagi adalah orang-orang mencoba menafsirkannya dengan srmaunya dan untuk mencapai tujuannya sendiri.

Artinya, kebenaran dan keadilan yang diharapkan oleh rakyat Indonesia yang majemuk itu tak sampai-sampai. Tak ada kebenaran dan keadilan yang menyebabkan kehilangan kedamaian dan diganti dengan terciptanya konflik dalam batin, merasakan keresahan akibat pelaksanaan atau penerapan hukum tebang pilih, kerenggangan perbedaan semakin tajam, terbentuknya gumpalan-gumpalan daerahisme, sukuisme, margaisme bagaikan gunung es di samudera atlantik, yang menunggu waktu untuk runtuh dan cair.

Karenanya rakyat bawah atau di akar rumput coba mencari keadilan dan kebenaran dengan cara dan usahanya sendiri. Pencarian kebenaran tersebut sesuai dengan kecocokan, kesenangan dan berdasarkan persamaan ideologi. Sementara negara seperti tak berdaya dan kehilangan kendali untuk mengontrol sejumlah masalah dan pergerakan. Bahkan terkesan lepas kendali dengan menabrak pilar-pilar budaya asli Indonesia seperti: persatuan, perikemanusiaan, keadilan sosial, kerakyatan, kebinekaan hanya dengan alasan menjaga satu pilar, yakni NKRI. Kemudian pelanggaran-pelanggaran tersebut coba mencari pembenaran dengan deduksikan regulasi yang ada dengan cukup dipaksakan.

Hal inilah yang menyebabkan isu dan gerakan Refredum West Papua terus berlanjut hingga dewasa ini. Terdapat sejumlah pelanggaran mendasar yang merenggut Hak Asasi Manusia yang dilakukan oleh negara melalui TNI dan Polri di Papua selama 39 tahun yaitu sejak 1969 hingga 2018 ini. Semua dokumen pelanggaran tersebut telah ada di sejumlah media diberbagai negara dan di tangan para individu. Pelanggaran dan kejahatan tersebut terjadi dalam berbagai bentuk dan sifat, yaitu:
1. Historikal;
2. Kemanusiaan;
3. Perampasan;
4. Diskriminasi;
5. Hukum;

Dengan demikian, Orang Asli Papua merasa dijajah, dirampok dan ditindas oleh kehadiran Indonesia di bumi Cenderawasih. Selama Irian Jaya diintegrasikan ke bumi Pertiwi, Indonesia gagal mengIndonesikan masyarakat Papua. Orang Papua dipaksakan ada "di bumi pertiwi" dan secara paksa orang Melanesia digabungkan dengan masyarakat "rumpun Melayu." Karena itu, Indonesia melalui TNI dan Polri sudah melakukan pelanggaran terhadap undang-undang dasar pada alinea pertama di atas.

Jadi harus disadari, "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Refleksi Natal: KADO YANG TERINDAH DARI SURGA


Oleh: Pdt. Lenis Kogoya
----------------------------------------




Salah satu kebiasaan yang sering dipikirkan dan disiapkan oleh orang-orang yang merayakan Natal adalah menyiapkan kado atau hadiah natal. Dan sudah tentu bahwa kado tersebut dihiasi dengan bingkisan yang berwarna-warni dan indah. Apapun isi, berapapun nilai dan dari siapa kado itu tidak jadi soal.

Dan biasanya orang memberikan kado kepada seseorang dengan pertimbangan atau penilaian tertentu. Mungkin kepada orang yang kita kasihi, kita mau memberikan kado atau hadiah yang terbaik. Semakin penting dan tinggi kedudukannya seseorang yang akan beri hadiah, maka semakin membuat kita memikirkan hadiah yang pantas untuknya.

Jika demikian, maka pertanyaannya:
Apakah kado dari surga kepada kita berdasarkan kedudukan dan penilaian-penilaian tertentu?

Saudaraku,
Natal adalah juga arti lain dari kelahiran Yesus, Sang Juruselamat manusia. Hal itu merupakan hadiah atau kado dari Allah yang bertolak dari kasih yang besar akan kita yang berdosa. Allah menyatakan kasih-Nya kepada kita bukan berdasarkan kedudukan atau kehebatan dan kebaikan kita. Nilainya besar, bingkisan tak seindah bingkisan kado kita, dan tujuan pemberian itu kepada semua manusia. Luar biasa.

Ingat!
Putra Natal, yaitu Yesus Kristus memerlukan kado yang terindah dari kita. Kado yang diperlukan adalah: hati dan roh kita persembahkan kepada Dia. Dia mau Kasih yang tidak berpura-pura dari kita dalam segala tindakan kita. Dia butuh kesetiaan yang bukan munafik tapi kesetiaan yang tinggi kepada panggilanNya. Dan menuntut pengorbanan berapapun nilai demi Putra Natal.

Artinya kado yang dirindukan dan dinantikan oleh Allah adalah Persembahan hidup, kasih yang nyata, kesetiaan yang tinggi pada panggilan dan pengorbanan yang tulus dari kita. Bukan sekedar penampilan kekristenan dengan segenap rutinitas aktivitas kekristenan. Dan hal itu merupakan kemunafikan yang dibelah oleh Yesus kepada para Farisi.

Awas!
Jangan bawah kado natal yang bingkisan indah, tetapi isinya sampah dan bangkai yang baunya tak sedap bagi Sang Bayi Natal seperti Herodes. Tetapi bawalah mur, kemenyan dan emas, yaitu persembahan hidup secara jujur, yang keharuman atau kesedapannya dirasakan  oleh Sang Putra Natal dan oleh mereka yang merayakannya.

SELAMAT MERAYAKAN KISAH PERMULAAN PERWUJUDAN KASIH ALLAH BAGI ORANG BERDOSA. BIARLAH DENGAN BERKAT NATAL INI MEMBERKATI HIDUP DAN PEKERJAAN KITA SEMUA DI DALAM MEMASUKI DAN MENJALANI TAHUN 2019, WA.